Selasa, 21 Juli 2015

Terimakasih Ratih

Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Segera selesaikan tugasmu, Gilang!”
Suara Bu Tinah terdengar tepat di telingaku. Beliau memang tidak membentak, tapi kalimatnya penuh penekanan. Terdengar begitu kuat kejengkelan Bu Tinah terhadap sikapku yang tidak pernah menjadi baik apalagi santun.
Aku beranjak dari tempat dudukku. Bu Tinah pun menatapku tajam. “Mau kemana kamu?” Tanyanya dengan mata melotot. Seisi kelas menoleh ke arahku.
“Keluar. Sumpek di sini.” Jawabku datar sambil berlalu meninggalkan kelas.
Mungkin Bu Tinah sudah terlalu lelah memarahiku untuk hari ini. Beliau membiarkanku keluar begitu saja, tanpa mengejaarku. Paling juga Bu Tinah sudah hafal tempat mana yang akan kutuju.

Aku duduk di kursi kantin, tanganku menyambar keripik singkong yang ada di depanku. Aku membukanya kemudian melahap tanpa beban. Bu Siti tampak memandangiku dari balik etalase makanan.
“Pelajarannya Bu Tinah, Lang?” Tanyanya dengan tangan yang sibuk merapikan makanan.
Bu Siti sudah hafal kebiasaanku rupanya. Aku memang paling tidak betah dengan guru matematikaku itu. Dari sekian banyak guru yang membosankan di sekolah ini, dialah yang paling super membosankannya.
Tidak pernah tersenyum, garing
... baca selengkapnya di Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 14 Juli 2015

Kunci Sukses Theodore Roosevelt

Kunci Sukses Theodore Roosevelt Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pernah menjadi wakil presiden ketika presidennya William McKinley, Theodore Roosevelt meraih karier tertinggi dan menjadi presiden Amerika ke-26. Presiden yang dua kali menduduki jabatan puncak di negeri adidaya itu pernah berkata, “The most important single ingredient in the formula of success is knowing how to get along with people.”

Itu ucapan luar biasa, dari orang yang luar biasa, yang membuat saya tercengang. Mencengangkan bahwa kemampuan bergaul dengan orang lain dia sebut sebagai “unsur tunggal yang paling penting bagi kesuksesan kita”.

Mencengangkan, karena tadinya saya mengira bahwa yang menentukan kesuksesan kita adalah hal-hal seperti penguasaan keahlian teknis spesialisasi, tekad sekeras baja, dan lain-lain yang di antaranya adalah kemampuan bergaul dengan orang, plus integritas. Tapi, setelah saya renungkan, benar juga. Keahlian teknis spesialisasi dan tekad pun tak terlalu berguna kalau tidak disertai oleh kemampuan tinggi dalam pergaulan dengan sesama.

Kalau benar bahwa tingkat kesuksesan kita berbanding lurus dengan nilai, atau manfaat, atau kebaikan, yang kita sajikan kepada sesama, jelaslah bahwa faktor sesama itu menjadi amat penting posisinya. Keahlian teknis spesialisasi hanya akan bermakna sebesar-besarnya kalau itu memberi manfaat kepa
... baca selengkapnya di Kunci Sukses Theodore Roosevelt Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ibuku Arti Sahabatku

Ibuku Arti Sahabatku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Waktu semakin cepat berlalu. Itulah rangkaian kata kata yang membebani pikiran Lisa saat ini. Lisa adalah siswa yang sedang duduk di kelas satu SMP. Kebetulan hari ini Lisa genap berumur 13 tahun. Ia hanya bisa berharap dengan bertambahnya usianya bertambah juga kebijakan dalam memilih apapun dan semoga bisa membahagiakan kedua orang tuanya.

Ia selalu berharap ingin melihat kebanggaan dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah ayahnya. Meski ia tahu bahwa itu hanya mimpi. Ayah Lisa meninggal dunia setahun yang lalu karena penyakit stroke yang dideritanya. Tetapi keadaan ini tidak membuat Lisa dan ibunya terpuruk dan larut dengan kesedihan. Mereka justru berusaha tabah dan tawakal menerima suratan takdir dari Sang Ilahi Robbi. Lisa juga begitu bangga dengan ibunya. Karena ibunya dapat memerankan dua peran sekaligus, yaitu menjadi ayah dan ibu walaupun belum sempurna tetapi Lisa tetap bangga kepadanya.

Pagi yang cerah, matahari bersinar sangat bersahabat. Pagi ini sebelum Lisa berangkat sekolah ibunya tak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
“selamat ulang tahun, Nak” kata ibu sambil memeluk Lisa.
“terima kasih, Bu. Ulang tahunku kali ini sangat berbeda. Tiada lagi senyuman manis dari Ayah” kata Lisa dengan wajah yang murung.
“ini..” sambil memberikan sebuah gelang.
“apa ini, Bu?” tanya Lisa.
“ini gelang untukmu.
... baca selengkapnya di Ibuku Arti Sahabatku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 08 Juli 2015

Diary Untuk Langit

Diary Untuk Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Disaat melody elegy berputar di kepalaku dan memaksa semua sel otakku untuk mengingat rekaman masa lalu. Mimpi, harapan hingga perasaan yang terlalu abstrak untuk dirasakan. Ini tentang Langit. Ini tentang kita. Dan berjuta-juta detik yang lalu masih hangat untuk diingat. Aku merindukan sosok Langit dan masih merindukan kehadirannya.
Aku masih menunggu ketika segala elemen waktu dan alam berpihak pada kebersamaan kami. Seperti tiga atau empat tahun yang lalu.
Kami adalah teman semasa SMA. Aku mulai mengenal Langit di kelas XI karena keberbedaannya dalam berpikir. Dia juga orang yang baik. Dia pemimpi sejati yang pernah kutemui dan mungkin karena inilah kami selalu bersama.

Miara,

“Langit tungguin dong.” Teriakku
“bisa nggak sih jalan pake kecepatan cheetah gitu. Dasar putri keong.”
“iya-iya ini mau kemana sih?” tanyaku
“ke perpus Ra. Cari artikel astro terbaru.” Jawabnya santai
“itu kan nggak masuk mata pelajaran.” Tanyaku
Tapi ia hanya tersenyum. Langit penggila sains yang terobsesi dapet nobel award atau jadi bagian dari NASA ini memang semangatnya nggak pernah pudar.
... baca selengkapnya di Diary Untuk Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 01 Juli 2015

Mati Dalam Angan (Part 1)

Mati Dalam Angan (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku berjalan di antara bebatuan ini. Bebatuan yang berfungsi menahan deburan ganasnya ombak yang bisa mengikis pantai. Angin laut berteriak ribut di telingaku seolah tidak menginginkanku datang ke wilayah khusus mereka. Tapi aku tidak memperdulikannya, aku tetap berjalan hingga ujung terjauh dari bebatuan ini. Sampai ke tempat mercusuar berada, begitu tiba aku duduk di bawahnya dan menatap jauh lautan biru.

Kegiatan itu sering kulakukan jika pikiran sedang suntuk, atau bisa juga karena perasaan yang tidak dapat kumengerti. Namun kali ini aku datang bukan karena kedua alasan tersebut. Aku datang karena sedang ingin merenung, memikirkan sesuatu yang bisa terjadi padaku kapan saja yaitu kematian. Ya, kematian. Sesuatu yang bisa datang kapan saja tanpa permisi atau pemberitahuan. Sesuatu yang pasti akan dialami oleh setiap insan bernyawa, dan sesuatu yang akan membuat sebagian dari kita merasakan kecemasan yang luar biasa karena tidak ingin mengalaminya. Tapi bagaimanapun kita menolak kematian, dia akan tetap mendatangi kita tanpa pandang bulu. Pertanyaannya adalah, apakah kita siap dan benar-benar ikhlas saat kematian datang? Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab secara pasti.

Aku menghela napas panjang, berusaha menyegarkan pikiran. Kusandarkan badanku pada tiang mercusuar dan memandang langit biru. Ada sekitar 10 ekor burung camar di sana, sedang terbang kesana-kemari seolah tanpa tujuan. Seandain
... baca selengkapnya di Mati Dalam Angan (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1